camkan itu

Jakarta, Aborsi kebanyakan dilakukan jika seseorang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, namun sayangnya sebagian besar melakukannya secara ilegal. Adakah ciri-ciri fisik tertentu perempuan yang pernah melakukan aborsi? Aborsi yang dilakukan mungkin tidak menyebabkan terjadinya perubahan secara fisik dari luar tubuh perempuan tersebut. Tapi aborsi ini bisa menyebabkan dampak terhadap organ fisik di dalam tubuh. Perubahan fisik yang terjadi lebih banyak di dalam tubuh. "Kalau dilakukan dengan dokter maka kondisinya bisa terkontrol dan efek sampingnya bisa menjadi minimal," ujar Dr Med Damar Prasmusinto, SpOG dari Departemen obstetri dan ginekologi FKUI/RSCM saat dihubungi detikHealth, Rabu (29/5/2012). Dr Damar menuturkan namun jika aborsi yang dilakukan secara sembarangan misalnya dengan menggunakan jamu, obat atau memasukkan alat melalui vagina maka bisa berakibat fatal dan merusak organ di dalamnya. "Pernah ada abortus ilegal yang menggunakan batang singkong yang dimasukkan melalui vagina, itu bisa menyebabkan robek di mana-mana bahkan hingga ususnya keluar," ujar Dr Damar. Sedangkan jika seseorang melakukan kuret berkali-kali dalam hal ini hingga lebih dari 3 kali maka bisa membuat rahim menjadi tidak sehat seperti jadi kering, serta mengubah jaringan sehat menjadi jaringan ikat. Sementara itu dr R Muharam, SpOG mengungkapkan jika aborsi dilakukan dengan tidak baik maka bisa menimbulkan kerusakan pada organ fisik dalam seperti menembus ke usus, rahim yang robek atau bolong. "Bahkan ada yang sampai meninggal, karena itu angka kematian ibu tinggi salah satunya disebabkan dari aborsi ini," ujar dr Muharam. Sementara itu jika aborsi yang dilakukan tidak bersih dalam arti masih ada sisa janin atau plasenta yang tersisa di dalam rahim akan menyebabkan terjadinya pendarahan yang terus menerus. Kondisi lain yang mungkin timbul jika aborsi yang dilakukan tidak bersih adalah dapat memicu munculnya tumor. "Akibat lain yang timbul jika tidak bersih apalagi ditambah dengan peralatan yang tidak steril bisa menyebabkan infeksi medis yang parah atau komplikasi lainnya, terutama jika bentuk rahimnya susah," ujar dr Muharam yang praktek di Klinik Yasmin RSCM. Perubahan fisik dalam tubuh wanita yang pernah melakukan aborsi adalah: 1. Usus dan rahim robek atau bolong, jika melakukan aborsi melalui pemasukan batang ke vagina. 2. Rahim jadi kering, jika melakukan kuret lebih dari 3 kali 3. Jaringan sehat di rahim berubah jadi jaringan ikat, jika melakukan kuret 4. Bisa muncul tumor di rahim, jika aborsinya tidak bersih 5. Pendarahan di vagina yang terus menerus, jika ada sisa janin atau plasenta yang tidak bersih. 6. Infeksi yang bisa terjadi di vagina, leher rahim, rahim sampai usus, jika alat aborsinya tidak steril. Perubahan mental wanita yang pernah melakukan aborsi adalah: 1. Menjadi lebih tertutup dan menarik diri dari kehidupan sosial 2. Mudah trauma dan sering mimpi buruk 3. Depresi dan sering mencoba bunuh diri 4. Jadi sulit menikmati hubungan seks. Berbagai komplikasi serius yang bisa timbul akibat aborsi seperti dilansir pregnancy.com antara lain: 1. Pendarahan hebat. Jika leher rahim robek atau terbuka lebar akan menimbukan pendarahan yang dapat berbahaya bagi keselamatan ibu. Terkadang dibutuhkan pembedahan untuk menghentikan pendarahan tersebut. 2. Infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh alat medis tidak steril yang dimasukkan ke dalam rahim atau sisa janin yang tidak dibersihkan dengan benar. 3. Aborsi tidak sempurna. Adanya bagian dari janin yang tersisa di dalam rahim sehingga dapat menimbulkan perdarahan atau infeksi. 4. Sepsis (keracunan darah) Biasanya terjadi jika aborsi menyebabkan infeksi tubuh secara total yang kemungkinan terburuknya menyebabkan kematian. 5. Kerusakan leher rahim. Kerusakan ini terjadi akibat leher rahim yang terpotong, robek atau rusak akibat alat-alat aborsi yang digunakan. 6. Kerusakan organ lain. Saat alat dimasukkan ke dalam rahim, maka ada kemungkinan alat tersebut menyebabkan kerusakan pada organ terdekat seperti usus atau kandung kemih. 7. Kematian. Meskipun komplikasi ini jarang terjadi, tapi kematian bisa terjadi jika aborsi menyebabkan perdarahan yang berlebihan, infeksi, kerusakan organ serta reaksi dari anestesi yang dapat menyebabkan kematian. 8 Gangguan kesehatan mental Aborsi dapat mempengaruhi emosional dan spiritual pelakunya. Gangguan mental kadang muncul seperti kecemasan, depresi atau mungkin mencoba melakukan bunuh diri. 9. Mengganggu kehamilan berikutnya Melakukan lebih dari satu kali aborsi akan meningkatkan risiko melahirkan prematur pada kehamilan berikutnya serta komplikasi lain seperti masalah pada mata, otak, pernapasan atau usus bayi.

yadahota

CARA INSTAL IPCOP / ROUTER

1. Pilih di puldown menu "Action" > "Reset", dan jawab "Reset"
2. Tunggu hingga pilihan booting IPCop muncul. setelah muncul tekan "Enter"

3. Tunggu hingga selesai boot up

4. Maka akan muncul pilihan bahasa yang akan digunakan pada instalasi IPCop, pilih "English" dan tekan "Enter"

5. Window kedua ini menampilkan dari mana source IPCop akan didownload, pilih "CDROM/USB-KEY" atau langsung tekan "Enter"

6. Window ke 3 memberitahukan bahwa ipcop akan diinstall ke harddisk. Pilih "Ok", maka installasi akan segera berjalan ......


7. Maka akan muncul window yang menyatakan untuk membuat restore. pilih "Skip", caranya gunakan tombol anak panah, pilih "Skip" lalu pakai anak panah lagi samapai ke tombol "OK". tekan "Enter"

8. Pilih "Probe", setelah ketemu pilih "OK"


9. Masukkan IP Address : misal 192.168.2.1 (ini untuk Local ke client) lalu tekan "OK"

10. Setelah itu akan ada pemberitahuan, bahwa IPCOP sudah berhasi diinstall, dengan alamat: http://ipcop:81. click "Ok"

11. Masukkan nama host ipcop yang baru. misal "ServerIPCop". click "Ok"

12. Plih "OK"/sama juga dengan memilih "Disable ISDN"

13. Nah ini bagian terpenting. pilih "Network coniguration Type", lalu click "OK"

14. Pilihlah "GREEN + RED". lalu click "OK"

15. Lalu pilih "Dirvers and card assigments", click "OK"
16. Pilih yang "RED", click "OK"

17. Nah jika kita memakai IP modem sebagai gateway, maka kita pakai pilihan "Static", tetapi jika modem sebagai "Bridge" kita pilih "PPPOE".

18. disini kita pilih yang modem tidak dijadikan bridge, jadi pilih "Static" masukkan IP adress: 192.168.1.2 ==> disesuaikan dengan subnet dan ip nya modem. dengan asumsi : IP Modem = 192.168.1.1 lalu click "OK"

19. Isikan DNS sesuai kebutuhan/yang anda percaya. dan gateway isikan 192.168.1.1

20. Di Menu Network Configuration Menu", click "Done"
21. Akan muncul settingan DHCP. jika ingin menggunakan DHCP, pilih "Enabled" pakai spasi untuk mengaktifkan. terus masukkan rangenya. setelah selesai pilih "OK"

22. Disini akan ada konfirmasi tentang username untuk "Root"=>jika masuk dikonsole, pakai SSH/masuk langsung di virtual machinenya. isikan password untuk minimal 6 huruf. lalu untuk "Admin"=>jika masuk di adminnya (web based). terus "backup" ini untuk membackup data dan konfigurasi
23. Anda tidak boleh menekan tombol "Cancel", jika sekali ditekan tombol "cancle" maka anda akan kesulitan masuk ke ipcop
24. isi semua password dengan huruf/angka/kombinasi minimal 6 char
25. Setelah selesai, beres. ipcop sudah terinstall.
26. Untuk masuk ke adminnya, buka browser. masukkan di address: http://192.168.2.1:81. lalu pilih "accept"
27. Anda sekarang masuk di adminnya ipcop. untuk mengaktifkan proxy, pilih. "Service" > "Proxy"

28. Lalu aktif "Enable on GREEN", aktihkan juga "Transparent on GREEN", aktifkan juga "Log Enabled". setelah semua selesai. pilih "Save"
29. Beres sekarang anda sudah mempunyai pc router dengan fitur proxy


30. Kalau ada trouble misal "Kok tidak bisa konek-konek ya ke adminnya ipcop", di consolenya IPCOP, ping aja alamat ip komputer yang dipakai untuk localnya. dan biarkan terus begitu. atau dari local di ping ke ke Virtual machinenya IPCop pakai tambahan "-t" contoh "ping 192.168.2.1 -t"
31. Image sudah diupload

32. selamat mencoba terima kasih

CARA MENAMBAH + MENGURANGI PROGRAM DI DALAM WINDOWS XP MELALUI NLITE

1. Download semua aplikasi yang ada diatas.
2. Install .Net Frameworks 2.0 baru kemudian nLite.
3. Buatlah sebuah folder dimana saja dan berinama terserah, dalam hal ini saya membuatnya di “D:\” dan diberi nama “WinXP_SP2″. Masukkan CD Instalasi Windows XP Anda dan copy semua isi di dalamnya ke dalam folder yang telah Anda buat tadi.
4. Extract driver SATA yang telah Anda download.
5. Jalankan nLite, lalu pilih “Next“.


6. Selanjutnya “Browse”, tentukan alamatnya sesuai dengan langkah nomor 3, contoh lokasi saya di “D:\\WinXp_SP2\”. Tunggu beberapa saat agar komputer selesai mendeteksi dan memproses seluruh isi file instalasi Windows, klik “Next”


7. Pada jendela selanjutnya Anda akan masuk ke bagian “Presets”. Abaikan saja dan langsung klik “Next”.
8. Dalam “Task Selection”, pastikan Anda memilih “Drivers” dan “Bootable ISO” dengan meng-klik kedua pilihan ini. Kemudian klik “Next”.


9. Pilih “Insert” > “Single driver”


10. Browse dan temukan folder tempat tadi Anda menyimpan driver SATA dan pilih salah satu file dengan ekstensi “*.inf”, kemudian pilih “iaahci.inf”.
11. Selanjutnya akan muncul jendela seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih “Textmode driver” dan pilih juga semua driver dengan menekan tombol “CTRL+A” dan akhiri dengan “OK”


12. Anda Akan melihat jendela “Drivers” seperti dibawah ini. Pilih “Next” dan akan muncul konfirmasi.


13. Pilih “Yes” Untuk memulai proses integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP.
14. Biarkan hingga selesai kemudian pilih “Next”.
15. Sampai pada jendela “Bootable ISO” di sini, pada pilihan “Mode” Anda dapat memilih dua hal : Pertama, membuat image CD dalam bentuk ISO untuk kemudian di-burn dengan program Burning khusus (saya pake Nero), atau Kedua, langsung melakukan burning langsung ke dalam CD blank



16. Saya pilih “Make ISO” agar saya punya copy-an image Windows yang saya buat melalui panduan integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite sebagai backup. Anda boleh memasukkan nama apapun ke dalam kolom “Label” tapi jangan terlalu panjang. Saya pilih nama “WINXP_Compaq” untuk labelnya. Klik tombol “Make ISO”, kemudian akan muncul jendela untuk menentukan tempat penyimpanan file ISO, Pilih dan “Save”.


17. Tunggu hingga selesai dan pilih “Next”.
18. Klik “Finish” untuk keluar dari nLite



19. Setelah proses integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite selesai, sekarang Anda sudah mempunyai image file master windows installer buatan sendiri. Silahkan burning kedalam CD blank dan dicoba, bila Anda melakukan instalasi file windows installer dengan CD tadi, ikuti instrkusinya, pasti deh tidak akan minta driver SATA lagi dan harddisk SATA Anda sudah dapat dikenali oleh Windows XP jika belum dikenali berarti masih ada file driver SATA yang belum Anda injeksikan ke windows installer atau bisa jadi driver yang Anda injeksikan melalui panduan integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite tidak cocok, silahkan lakukan kembali langkah diatas untuk memperbaikinya, bagi yang ga cocok drivernya silahkan cari sendiri ya…

20. Cara burning file image CD (*.iso) :

21. Ok, setelah selesai membuat file image CD (*.iso), dalam hal ini hasil output dari langkah yang saya lakukan diatas untuk integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite adalah file WINXP_Compaq.iso kita tinggal burning file *.iso tersebut dalam CD blank. Kebetulan saya mengunakan program Nero untuk burning file *.iso ini. Caranya klik kanan pada fle *.iso tadi (hasil output dari proses integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP) pilih open with kemudian pilih aja Nero Burning ROM (klik kanan > Open With > Nero Burning ROM). Langkah selanjutnya tinggal pilih kecepatan burning, dan tunggu hingga proses burning selesai.


22. Bagi yang masih bingung dengan panduan integrasi driver SATA ke dalam CD Windows XP dengan nLite dan ingin berdiskusi silahkan berikan komentar melalui form dibawah ini… semoga bermanfaat

CARA CARA MENGINSTAL WINDOWS VISTA

Siapkan CD sistem operasi Windows Vista Original beserta nomor serinya.
Persiapkan semua driver setiap komponen yang ada di dalam komputer, misalnya driver motherboard, kartu grafis, LAN card, sound card, dll.
Lakukan konfigurasi setting setup BIOS untuk mengubah sistem drive awal booting pada komputer dengan cara mengubah 1st Boot Drive menjadi CD Room yang terdapat pada menu BIOS Features Setup. Pastikan pilih menu save dan exit setup untuk menyimpan perubahan konfigurasi yang sudah dilakukan.
Masukkan CD Windows Vista ke CD-Rom. Restart komputer tsb.
Proses Penginstalan Windows Vista
Saat CD OS mulai bekerja, GUI Windows Vista akan tampil di layar saat windows mengenal dan menonfigurasikan semua hardware yang digunakan oleh komputer.
Di halaman pertama, windows vista akan menanyakan bahasa yang ingin digunakan untuk windows beserta waktu, mata uang, dan lay out keyboard yang akan digunakan. Pastikan pilihan opsi [Indonesia] untuk menu drop down time and currency format dan keyboard atau input lay out. Opsi [English] untuk language to install harus dipilih karena versi bahasa indonesia belum tersedia. Lanjutkan dengan klik [Next].
Pilih dan klik tombol [Install now] untuk memulai proses instalasi.
Masukkan Product Key dari Windows Vista yang digunakan untuk instalasi OS ini. Kode produk ini biasanya terdapat pada bagian belakang boks CD atau DVD. Beri cek di depan opsi [Automatically activate Windows when i'm online]. Klik tombol [Next].
Terdapat jendela license terms. Beri cek [I accept the license terms]. Klik [Next].
Sekarang, kamu diberi pilihan instalasi windows dgn 2 pilihan, yaitu Upgrade dan Custom. Karena proses instalasi merupakan yang pertama kali dikomputer, klik [Custom Advanced].
Selanjutnya, akan diberi pilihan untuk memilih partisi harddisk yang akan digunakan untuk menginstalnya. Jika ingin memformat suatu partisi, pilih partisi tsb dgn kursor mouse, lalu klik opsi [Drive option (Advanced)] dan klik [Format]. Di opsi [Drive option (Advanced)] terdapat menu untuk membuat atau menghapus partisi pada harddisk. Klik [Next].
Proses instalasi berlangsung agak lama, tergantung pada spesifikasi komponen komputer yang digunakan.
Setelah selesai, saatnya membuat user name untuk pertama kalinya.
Di jendela selanjutnya, buat nama komputer dan pemilihan wallpaper yang diinginkan oleh pengguna komputer. Lalu klik [Next].
Di jendela ini, langkah untuk menentukan tingkat keamanan Windows Vista yang digunakan sesuai keinginan pengguna komputer. Sebaiknya pilih [User recommended settings]
Jendela terakhir, digunakan untuk mengatur dan menentukan zona waktu, hari, tanggal dan waktu. Gunakan GMT +7 bagi yang berada di zona waktu Indonesia Barat, GMT +8 Indonesia Tengah, GMT +9 Indonesia Timur. Untuk tanggal dan jam, masukkan waktu teraktual diikuti klik [Next].
Selamat. Terdapat ucapan Thank you. Klik tombol [Start] untuk memulai menjalankan aplikasi windows vista.
Windows akan memeriksa konfigurasi sistem komputer. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit.
Setelah konfigurasi selesai, Vista meminta password yang telah dibuat pada saat proses penginstalan pada langkah h. Setelah password diterima oleh vista dengan benar, windows vista sudah menjadi sistem operasi dalam komputer.